Dalam budaya Jepang, istilah “Bishounen” mengacu pada jenis karakter pria yang memiliki penampilan yang sangat menarik, cantik, atau tampan. Kata “Bishounen” sendiri terdiri dari dua kata Jepang: “Bishou” yang berarti “cantik” atau “tampan”, dan “nen” yang berarti “anak laki-laki”. Konsep ini telah ada dalam budaya Jepang selama berabad-abad dan memiliki akar dalam seni, sastra, dan tradisi Jepang.
Berikut adalah beberapa contoh dan aspek Bishounen dalam tradisi Jepang:
- Seni dan Sastra Klasik: Dalam seni tradisional Jepang seperti ukiyo-e (gambar bergaya blok cetak kayu) dan dalam sastra klasik seperti cerita-cerita zaman Edo, tokoh-tokoh Bishounen sering muncul. Mereka sering digambarkan dengan fitur wajah yang halus, anggun, dan menarik.
- Teater Tradisional: Dalam teater Jepang seperti Kabuki dan Noh, peran Bishounen sangat umum. Pemeran Bishounen tidak hanya dikenal karena kecantikan mereka tetapi juga karena kemampuan mereka untuk mengekspresikan emosi dan karakter dengan intensitas yang mendalam.
- Budaya Populer Modern: Konsep Bishounen masih sangat kuat dalam budaya populer Jepang saat ini, terutama dalam manga (komik) dan anime (animasi). Banyak karakter pria dalam manga dan anime memiliki ciri-ciri Bishounen yang mencolok, seperti mata besar, rambut panjang, dan kulit yang mulus.
- Idola dan Aktor: Di dunia hiburan Jepang, terdapat banyak idola dan aktor yang dianggap sebagai Bishounen karena penampilan mereka yang menarik dan daya tarik visual yang kuat. Mereka sering menjadi model, penyanyi, atau aktor dalam film, drama, dan acara televisi.
- Subkultur: Bishounen juga merupakan bagian dari subkultur Jepang yang lebih luas, termasuk cosplay (berpakaian seperti karakter dari manga, anime, atau permainan video) dan komunitas penggemar yang mendukung seni dan budaya Jepang.
Penting untuk dicatat bahwa konsep Bishounen tidak selalu hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang ekspresi emosi dan kepribadian karakter. Karakter Bishounen sering kali menarik perhatian karena kombinasi kecantikan luar biasa dan kompleksitas internal yang mereka miliki.
